Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 06 Agustus 2013

“ mengurai makna Fitrah” Di tengah Perubahan Dinamika Kehidupan



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر {× 7} الله أكبر كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لا إ له إلا اللهُ وَحْدَ هْ صَدَقَ وَعْدَ هْ وَ نَصَرَ عَبْدَ هْ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَ هْ ، لا إ له إلا اللهُ وَ لاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْن ، وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ ، لا إ له إلا الله والله أكبر ، الله أكبر ولله الحمد.
اَلحَمْدُللهِ الَّذِى جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرَ الصِّيَامِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَجَعَلَ عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ أّشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ  لاَ شَرِ يْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ محمدا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ اْلوَعْدِ اْلأَمِيْنِ ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ {أما بعد}
 فَيَا عِبَادَاللهِ إِتَّقُوْا اللهََ حَيْثُ مَا كُنْتُمْ، وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ : شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُ نْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّ ةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَ لاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّ ةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ {البقرة : ١٨٥}


الله أكبر {× 3} ، الله أكبر ولله الحمد.
Hadirin Jama’ah Shalat ‘Ied yang dirahmati oleh Allah swt,
Dalam suasana pagi hari yang khidmat berselimut rahmat dan kebahagiaan ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadhirat Allah swt, atas segala curahan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga di pagi hari ini kita dapat menunaikan ibadah shalat ‘idul fitri dengan khusyu’ dan tertib.
Hari ini, takbir dan tahmid berkumandang, mengagungkan asma Allah SWT. Gema takbir yang disuarakan oleh lebih dari satu setengah milyar umat manusia di muka bumi ini, menyeruak di setiap sudut kehidupan, di masjid, di lapangan, di suaru, di kampung-kampung, di gunung-gunung, di pasar, dan di seluruh pelosok negeri umat Islam. Bahkan di daerah-daerah yang sedang mendapatkan cobaan besar dari Allah swt, seperti saudara-saudara kita umat muslim Rohingya di Myanmar, Muslim Pattani di Thailand, Muslim Moro di Filipina, Muslim Cham di Kamboja, dan Muslim Uighur di Xinjiang Cina, muslim di Palestina, dll.
Pekik suara takbir itu juga kita bangkitkan di sini, di bumi tempat kita bersujud dan bersimpuh kepada-Nya. Iramanya memenuhi ruang antara langit dan bumi, disambut riuh rendah suara malaikat nan khusyu’ dalam penghambaan diri mereka kepada Allah swt. Getarkan qalbu mukmin yang tengah dzikrullah, penuh mahabbah, penuh ridha, penuh raja’ akan hari perjumpaannya dengan Sang Khaliq, Dzat yang mencipta jagat raya dengan segala isinya.
Kumandang takbir dan tahmid itu sesungguhnya adalah wujud kemenangan dan rasa syukur kaum muslimin kepada Allah swt atas keberhasilannya meraih fitrah (kesucian diri) melalui mujahadah (perjuangan lahir dan bathin) dan pelaksanaan alam ibadah selama bulan suci Ramadhan yang baru berlalu. Allah swt menegaskan :
… وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ{البقرة : 185}
Artinya : “…dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [QS. al-Baqarah : 185]
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد  
           Hari raya kebanyakan difahami sebagai hari bersenang-senang. Bermacam-macam makanan dihidangkan, bermacam-macam minuman disajikan. Pakaian-pakaian serba baru, wajah berseri-seri, cerah ceria, dan ketawa mengambang dimana-mana.

           Pandangan tersebut adalah tidak salah sebab hari Raya adalah hari kemenangan, yang selayaknya diramaikan dengan penuh luapan kegembiraan. Akan tetapi masalahnya sekarang ialah : Apakah pada hari Raya  ini,  benar-benar kemenangan dari pribadi yang bertaqwa, sehingga pantas untuk  merayakannya?atau hari kemenangan bagi hawa nafsu , setelah Romadlon tidak lagi menghimpitnya ?.
           Terkadang kita berprinsip masalah diterima atau tidaknya suatu amal, sering tidak kita persoalkan. Yang penting sudah lepas dari  suatu kuawajiban.. Persoalan diterima atau tidak itu urusan Allah.Padahal  kita harus lebih  berhati-hati, Keseriusan kita dalam menyikapi urusan ini adalah dengan melakukan evaluasi terhadap ibadah Romadhan yang telah kita lakukan bersama. Kita khawatir kalau ibadah kita selama di bulan Romadhan tidak diterima, tidak membuahkan hasil apa-apa termasuk sia-sia belaka.
sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Muhammad saw :
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَ يْرَ ةَ حَدَّ ثَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ {رواه مسلم}
Artinya : “Bagi siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka diampuni (oleh Allah swt) dosa-dosanya yang terdahulu.” [HR. Muslim, Kitab Shahih Muslim, Juz 5, hlm. 131]
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Idul Fitri pada hakikatnya memberikan pesan kepada kita, bahwa syari’at Islam mengajarkan kepada Keindahan , kebaikan, dan Kebenaran yang  mengarahkan umatnya memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Rukun dalam kebersamaan dan bersama dalam kerukunan.
Perbutan yang indah akan melahirkan seni dan estetika, dan seni akan menghasilkan kreatifitas yang membangun dan menyejukkan. Perbuatan baik akan menimbulkan etika dan menciptakan tatanan kehidupan yang tertib dan harmonis. Sementara kebenaran akan menghasilkan ilmu pengetahuan yang mengantarkan kemajuan peradaban umat manusia. Karenanya, perubahan ke arah yang lebih baik hanya dapat diwujudkan oleh pribadi-pribadi yang FITRI.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Karena itulah fitrah manusia dapat berubah dari waktu ke waktu karena pergaulan, karena pengaruh budaya dan lingkungan, karena latar belakang pendidikan dan faktor-faktor lainnya. Maka, agar fitrah itu tetap terpelihara kesuciannya, hendaknya ia selalu mengacu pada pola kehidupan Islami yang berlandaskan al-Qur’an, al-Sunnah dan teladan para ulama’.
Karena itu, segala kebiasaan baik yang telah kita lakukan di bulan suci Ramadhan baik ibadah puasa, tarawih, membaca dan memahammi al-Qur’an, peduli kaum dhu’afa, mengendalikan amarah dan hawa nafsu, menjaga kejujuran, hendaknya tetap kita lestarikan dan bahkan kita tingkatkan sedemikian rupa agar dapat menjadi tradisi yang mulia dalam diri, keluarga dan lingkungan masyarakat kita, sehingga fitrah yang telah kita raih di hari yang agung ini akan tetap terpelihara hingga akhir kehidupan kita.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Adapun tujuan final disyari’atkannya ibadah puasa adalah untuk membentuk pribadi muttaqin . Melalui ibadah shaum, sebagai manusia yang memiliki nafsu dan cenderung ingin selalu mengikuti hawa nafsu, kita dilatih untuk mengendalikan diri supaya menjadi manusia yang dapat berprilaku sesuai dengan fitrah aslinya, yaitu pribadi yang cenderung taat dan mengikuti ketentuan Allah swt. Melalui proses pencerahan yang terkandung di dalam ibadah shaum, diharapkan setiap muslim menjadi manusia yang di dapat memberi manfaat kepada sesama.
Rasulullah Muhammad saw bersabda :
عَنْ جَابِر رَضِيَ اللهُ عَنهُ أَنَّ النبي صَلىَّ اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ : خَيرُ النَّاسِ أَ نْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ {رواه الشهاب القضاعي}
Artinya : “Dari Jabir ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Sebaik-baiknya manusia (muslim) adalah orang yang paling (banyak) memberi manfaat kepada manusia.” [HR. Syihab al-Qudha’i, Kitab Musnad Syihab al-Qudha’i, Juz 4, hlm. 365]

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Seiring berlalunya waktu marilah kita senantiasa berupaya untuk  membentuk pribadi yang paripurna, menjadi  manusia yang bermanfaat bagi sesamanya yang akan menuju pada Fitrah yang berprilaku ihsan , seperti Seekor ulat ( misalnya ) Meskipun kadangkala terlihat rakus (berlebihan) ketika memakan deduanan, sampai-sampai badannya menjadi gemuk. Tetapi setelah itu, ia bermetamorfosis ( berpuasa ) lalu meberubah dirinya  menjadi sebuah kepompong. Setelah melewati masa masa sulitnya lahirlah menjadi seekor kupu-kupu ( terlahir menjadi makhluk yang baru ). Yang hanya mengkonsumsi makanan yang baik berupa sari madu dari bunga , lalu ia membantu bunga dalam proses penyerbukan, menjadi makluk Tuhan yang memberi manfaat ( selalu berbuat IHSAN ) . Jika saja kita dapat pelajaran dari ayat kauniyah yang Tuhan Alloh tunjukkan melalui perumpamaan perjalanan seekor ulat ,maka bukan tidak mungkin bahwa Puasa adalah proses pembentukan Pribadi yang cerdas sosial, cerdas mental dan spiritual, yang akhirnya selalu membentengi dirinya dari segala sesuatu yang dilarang Tuhannya ( insane yang berTaqwa ), sehingga dapat terlahir kembali menjadi manusia yang FITRI yang berprilaki IHSAN dan bermanfaat bagi sesamanya.

Oleh karna itu marilah kita bersegera kepada AmpunanNya. Dengan cara memperbaiki diri , menata hati dan berkonsentrasi . semoga kita semua senantiasa di berikan kemudahan dan kekuatan untuk menjalankan syariatNya diantara berbagai godaan yang mendera. Alloh berfirman dalam surat Al Imron .133 :
" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa",
Hadirin, jamaah sholat idul fitri yang berbahagia, marilah kita pada hari ini , tampil menjadi pribadi yang pemaaf, penebar kedamaian,dan kebaikan agar dapat melahirkan  ketentraman dalam kehidupan kita sehari hari.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kepada kita kekuatan iman dan semangat untuk menjalankan hukum-hukum Allah SWT. Serta mengelompokkan kita dalam golongan pejuang-pejuang Islam, yang berupaya mewujudkan kedamaian , dan keharmonisan dalam keluarga maupun dalam masyarakat, dengan  mengikuti manhaj (metode) Nabi Muhammad Saw.
Akhirnya Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar amal ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima di sisi-Nya,Dan kita diberi kekuatan untuk tetep mempertahankan nuansa Romadlon ini dalam pola tingkah laku kita sehari hari, dengan tetap menjaga diri , dari segala sesuatu yang dilarang, saling nasehat menasehati demi kebaikan agar kita tidak termasuk orang orang yang merugi diakhir Zaman.amin amin ya Robbal ‘alamiin

KHUTBAH KE DUA

اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَر *ُ اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ*  اللهُ أَكْبَرُ  َكَبِيْرًا *  وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا *  وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً  وَأَصِيْلاً  *  لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرْ *  اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ *
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ اْلأَعْيَادَ مِنْ عَوَائِِدِِ اْلإِحْسَانِ* وَفَوَائِدِ اْلإِمْتِنَانِ* مِنْ رَبِّ  اْلمَلِكِ اْلحَنَّانِ* إِلِى عَبِادِهِ الَّذِيْنَ يَجْتَهِدُوْنَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ* بِالصِّيَامِ وَالتَّرَاوِيْحِ وَتِلاَوَةِ اْلقُرْآنِ * أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ اْلمَنَّانُ* وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّعِى إِلَى دَارِ الْجِنَانِ* وَصَلَّى اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْعِلْمِ وَاْلعِرْفَانِ*  وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا* أَمَّا بَعْدُ، فَيَآأَيُّهَا اْلإِخْوَانُ رَحِمَ كُمُ اللهَ، أُوْصِيْكُمْ  وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ* وَاْعلَمُوْا يَا إِخْوَانُِ رَحِمَكُمُ اللهَ أَنَّ يَوْمَكُمْ  هَذَا يَوْمُ اْلعِيْدِِ وَيَوْمُ اْلفَرَحِِ وَالسُّرُوْرِ * فَاشْكُرُ اللهَ تَعَالَى بِالتَّكْبِيْرِ وَالتَّهْلِيْلِ إِنَّهُ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ* فَقَالَ اللهَ تَعَالَى جَلَّ جَلاَلُهُ عَلِيْمًا* إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى* يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا* اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ* وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ* وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلِى يَوْمِ الدِّيْنِ* وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ*

اَللّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَمَنْ دَعَا إِلَى اللهِ بِدَعْوَةِ اْلإِسْلاَمِ وَمَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّةِ رَسُوْلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحسْاَنٍ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَللّهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، أَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ ارْحَمْ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ رَحْمَةً عَامَّةً تُنْجِيْهِمْ بِهَا النَّارَ وَتُدْخِلْهُمْ بِهَا الْجَنَّةَ. اَللَّهُمَّ اَيُّمَا عَبْدٍ اَوْ أَمَةٍ مِنْ اُمَّةِ مُحَمَّدٍ يُحِبُّنَا وَيَدْعُوْ لَنَا فَثَقِّلْ مِيْزَانَهُ وَحَقِّقْ اِيْمَانَهُ وَاجْعَلْهُ فِي الْجَنَّةِ الْفِرْدَوْسِ اْلاَعْلَى. وَاَيُّمَا عَبْدٍ اَوْ اَمَةٍ مِنْ اُمَّةِ مُحَمَّدٍ عَلَى خَطَأِ وَهُوَ يَظُنُّ اَنَّهُ عَلىَ الْحَقِّ فَرُدَّهُ اِلَى الْحَقِّ رُدًّا جَمِيْلاً. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا ِلإِخْوَانِناَ الْمُسْلِمِيْنَ حَيِّنِيْنَ لَيِّنِيْنَ سَهِّلِيْنَ حَبِيْبِيْنَ قَرِيْبِيْنَ. وَنَسْأَلُكَ اَنْ تَجْعَلَناَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُيَسِّرِيْنَ وَلاَ تَجْعَلَناَ مُعَسِّرِيْنَ وَمُنَفِّرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ التُّقَى وَ الْعَفَافَ وَالْغِنَى نَاتِجَةً مِنْ صِيَامِنَا وَ اجْعَلْهُ شَافِعًا لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِإِذْنِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا دُعَائَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا، اَللَّهُمَّ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَاِفِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، كُلُ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركات

Oleh : Rohmat Afif As

Tidak ada komentar: