Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Kamis, 28 Februari 2013

KHUTBAH JUM'AT

Manusia di Akhir masa
Oleh :Rohmat afif As

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 الحمد لله الحمد لله  حـمـدا مســتـمـرا عـلى الـدوام * أشـهـد ان لأ اله الا الله وحده لا شـريك له شـهـادة تـنـجى قـائـلـهـا يـوم الـزحـام * وأشـهد أن محمدا عبـده ورسـوله سـيد الـعـرب والـعجـم * اللهـم صـل وسـلم على سـيد نــا محمـد شــفـيع الـخـلـق مـن أهـوال يـوم الـقـيــام * وعلى ألـه وأصــحـابه مـادامـت الـليـال والأيـام * أمـابعـد فيـا أيها الأخـوان رحمكم الله أوصــيكم واياي بتقـوى الله لعلكم تـفـلـحون *  وَقَدْ قَالَ اللهَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ* بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ *  لـتـبـلـون فى أمـوالـكـم وأنــفـسـكـم ولـتٍســمـعـن مـن الـذيـن أوتـوا الـكـتـاب مـن قـبـلـكـم
Saudara sekalian kaum Muslimin, jama’ah Jum’ah Rahimakumullah…….
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Ta’ala Selanjutnya marilah kita tingkatkan  taqwa dan tha’at kita kepada Allah, dengan sepenuh daya kemampuan kita untuk memenuhi perintah perintah Nya, dan juga meninggalkan segala yang dilarang Nya,  agar kita senantiasa juga  mendapat  rahmat dan  anugerah Nya, mendapatkan kebahagyaan hidup dari    Allah Ta’ala,
sejak di dunia sampai di akherat Amiin.  
Hanya dengan  beriman dan taqwa,   Allah akan membukakan keberkahan dari langit dan bumi. 


Sebagai mana firman Allah :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ،
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,  ”(QS.Al A’raf : 96).

Saudara sekalian kaum Muslimin, jama’ah jum’ah rahimakumullah…….
Marilah  kita perhatikan kenyataan  di dalam kehidupan di saat ini, yang serba menggiyurkan sampai  memperdaya kebanyakan manusia,  sehingga melupakan kwajiban yang harus ditunaikan. Jauh jauh  Nabi telah memprediksi terhadap kenyataan ini dengan sbdanya :
سـيـأتى عـلى أمـتي زمـان يحـبـون الـخـمـس ويـنـسون الـخمـس يحبـون الـدنـيـا ويـنـسـون الأخـرة , ويحـبـون الـحـيـاة ويـنـسـون الـمـوت و يحـبـون الـقـصـور ويـنـسـون الـقـبـور, ويحـبـون الـمـال ويـنـسـون الـحـســاب , ويحـبـون الـخـلـق ويـنـسـون الـخـالـق   

“Akan datang pada ummatku suatu masa,  disaat itu  ummatku mencintai    lima perkara dan lalai pada lima  perkara.
1.    Mereka cinta dunia sampai lupa  akhirat.
2.    Mereka cinta pada hidup didunia ini
3.    Mereka cinta rumah didunia ini  ,   sampai lupa  rumah di alam kubur  nanti.
4.    Mereka cinta harta bendanya  sampai lupa  hisab akhiratnya.
5.    Mereka cinta kepada makhluq,  sampai lupa  pada  Dzat Yang Maha Pencipta
.
                                             (Nashoihul ‘ibad, hal : 40-41)



Saudara sekalian kaum Muslimin, jama’ah jum’ah rahimakumullah…….
Kemewahan dalam hidup ini memang mengiyurkan,  banyak membuat orang lupa diri, agama kita sesungguhnya tidak melarang kita  mencintai sesuatu, tetapi tentunya kecintaan yang akan menambah iman kita  dan lebih dapat mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Tidak sebaliknya.
Mencintai sesuatu silahkan, karena hidup didunia ini memang indah, tetapi kita harus sadar bahwa dunia ini hanya sementara , tidak akan lnggeng selamanya. Tetapi tempat yang abadi adalah akhirat kelak, dunia ini bukan tempat tujuan, tetapi akan bagaimana nanti, sekaranglah yang akan menentukan. Maka dunia ini harus kita jadikan sebagai upaya encapai kebahagian kelak diakhirat.
Ada pepatah mengatakan, bahwa unia ini sebagai lading bagi akhirat. Akan bagaimana nanti saat panen apakan akan menuai buah yang baik ? atau sebaliknya ? tergantung bagaimana sekarang menanamnya dan peggarapannya.
Demikian pula orang boleh saja suka kepada hidup ini, tetapi jangan sampai lupa bahwa semua pasti sirna. Manusia juga pasti mati meninggakan dunia ini. ِAllah berfirman :
 إِن الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ  
 "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."    (QS. Jum’ah : 8).


Saudara sekalian kaum Muslimin, jama’ah jum’ah rahimakumullah…….
Kita pasti suka punya rumah yang mewah, indah, megah, agama kita juga tidak melarang. Tetapi semegah, dan seindah apapun rumah kita, pasti akan kita tinggalkan. Kita pasti akan tinggal di alam kubur. Maka janganlah sesukaan kita terhadap rumah kita di dunia ini sampai melupakan akan rumah dikubur nanti. Akan baik, indah, mewah atau sebaliknya rumah kubur kita  nanti,  tergantung bagaimana persiapan kita sekarang untuk membangun rumah dikubur nanti. Tentunya hanya iman dan amal shalih yang akan membuat rumah kita nanti sebagai “raudlah min riyadhil jinan”, miniature dari taman surga.
Banyak orang yang merasa akan kekal didunia ini, sang malam senantiasa menumpuk harta, memangun rumah semewah mungkin, seakan mau dihuni selamanya, tetapi ternyata belum sampai puas menikmatinya, terpaksa harus meninggalannya, menuju rumah kubur yang dilupakannya. Seperti yang diisyaratkan oleh Allah :

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ * حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ *
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur” (QS. At Takatsur : 1-2).

Fenomena kehidupn yang kita lihat disekeliling kita, bagaimana mereka menggapai tahta,singgasana dengan melakukan berbagai macam cara, terkadang harus menjual agama dll.yang kesemuanya itu terkadang kita hampir tdk bisa membedakan mana yang hak mana yang bathil. kita seringkali tertipu dengan penampilan luarnya ( cover body ). fasilitas dunia trs mereka kejar dengan serakahnya ,kalau bisa sampai ajal menjemputnya.namun,ternyata harta yang banyak tak mampu melanggengkan hidupnya. Ketika Allah memanggilnya tak ada sesuatupun yang mampu menghalanginya. kemewahan hidup harus mereka tinggalkan, dan mereka yang mendapatkan warisan hanya mengikhlaskan selembar kain kafan yang tak seberapa harganya, bahkan untuk menginap dirumah megahnya saja, sudah tidak diperbolehkan. Maka rumah yang kita bangun, seperti apapun keadaannya, baik atau tidak, hendaknya kita manfaatkan untuk beribadah kepada Allah , dan juga sebagai tempat hunian bersama keluarga , Insya Allah manfa’atnya akan kita bawa sampai dialam kubur nanti.


Saudara sekalian kaum Muslimin, jama’ah jum’ah rahimakumullah…….
Kecintaan terhadap harta juga tak mungkin kita ingkari, agama kita tidak melarangnya, sejauh tidak mengabaikan terhadap tuntunan agama. Baik dari cara menhasilkannya, dengan bekerja sesuai aturan mu’amalah, dan cara yang halal, maupun kemana mentasharrufkan harta itu.
Harta yang telah kita hasilkan dari upaya kita bekerja itu tidak mutlak menjadi milik kita seutuhnya, tetapi ada sebagian hak hak bagin orang lain yang harus kita sampaikan. Firman Allah :
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ * لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ *
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
 (QS. Al Ma’arij : 24-25).
Bahkan ada riwayat dari   Shahabat Anas bin Malik Radliyallahu ‘anhu, bahwa Nabi pernah memberikan peringatan kepada orang orang kaya :
ويـل لـلأغـنـيـاء مـن الـفـقـراء يـوم الـقـيـامـة يـقـولـون ربـنـا ظلـمـونـا حـقـوقـنـا التى فـرضـت عـلـيـهـم
“Celaka bagi orang orang kaya, dimana orang orang  faqir mempunyai hak atas dirinya. Kelak di hari kiyamat akan  dituntut , mereka mengadu pada Allah : “Wahai Tuhanku, orang orang kaya ini telah berbuat aniaya terhadap kami,  merampas hak hak kami, tidak memenuhi   kwajiban yang telah Engkau wajibkan atas mereka orang orang kaya itu”.
Semoga  kita mau dan mampu memenuhi kwajiban kita, baik yang berhubungan dengan  Allah maupun  yang berhubungan dengan  sesama manusia. Amiin.
. جَعَلَناَ اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَا ئِزِيْنَ اْلأَمِنِيْنِ$ وَأَدْخَلَـنَا وَإِيَّاكُمْ فِي زُمْـرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ$ وَقُلْ رَبِّ اْغفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ$

Tidak ada komentar: