Alloh Sudah Mengatkan pada kita semua, bahwa :
1. Demi masa/ WAKTU.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
DALAM KERUGIAN,
DALAM KERUGIAN,
3. Kecuali orang-orang yang BERIMAN dan
/ ( + ) MENGERJAKAN AMAL SHOLEH dan
/ (+) SALING MENGINGATKAN / nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran. ( QS.AL-Ashr ).
/ ( + ) MENGERJAKAN AMAL SHOLEH dan
/ (+) SALING MENGINGATKAN / nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran. ( QS.AL-Ashr ).
Segala puji bagi Allah, Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh
pengikutnya yang senantiasa tekun mengikuti jalan petunjuk-Nya, amien.
Segala puji bagi Allah, pernahkah diri kita saat
bangun dari tidur di pagi hari lalu kita memikirkan bahwa diri kita
hidup ini dengan NYAWA yang dipinjamkan oleh Allah kepada kita ?, dan
suatu saat NYAWA itu kemudian akan diminta oleh yang memiliki NYAWA,
yaitu Allah Tuhan Semesta Alam, sebagaimana firman-Nya Surat 56: 83-89:
83. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
84. Padahal kamu ketika itu melihat,
85. dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. tetapi kamu tidak melihat,
86. Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
87. kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
88. Adapun jika Dia (orang yang mati) Termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
89. Maka Dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan.
Segala puji bagi Allah, betapa kesadaran kita tentang
kepemilikan NYAWA yang Allah pinjamkan kepada kita ini adalah sesuatu
yang sangat besar manfaatnya, agar kita mau berpikir berikutnya, mengapa
Allah meminjami kepada kita masing-masing NYAWA ?, mengapa kita
dipinjami oleh Allah dengan NYAWA dan kemudian kita diberi kesempatan
untuk hidup di muka bumi.
Pernahkan kita berpikir sejenak ketika orang tua kita
memadu kasih sayang sehingga kemudian lahirlah kita sebagaimana firman
Allah QS 53:44-47, QS 23:12-13, QS 75:35-38:
44. dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, 45. dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.
46. dari air mani, apabila dipancarkan.
47. dan bahwasanya Dia-lah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati),
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?
37. Bukankah Dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
38. kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,
Dapatkah firman Allah tersebut menggugah kesadaran
kita, siapakah yang telah melindungi air mani yang dipancarkan itu, dan
kemudian kemudian saling bertemu dan kemudian jadilah manusia ?,
siapakah yang mengkondisikan dan mengamankan perjalanan setitik air mani
di rahim seorang ibu dan kemudian tumbuh menjadi bayi dan lahir manusia
ke dunia ini ?
Kesadaran yang demikian kita harapkan dapat menggugah
hati kita untuk kemudian sadar bahwa di dunia ini kita juga membutuhkan
perlindungan Allah SWT. Setidaknya ketika kita telah mulai menyadari,
kita kemudian menangisi diri dan anak-anak kita bahwa kita dan mereka
itu semua membutuhkan bimbingan dan perlindungan Allah SWT dalam
menempuh kehidupan di dunia ini.
Walhasil bahwa di saat NYAWA-NYAWA masih ada di dalam
raga kita, masih dipinjamkan kepada kita, kita harus bersegera
menyambut bimbingan Allah dan perlindungan-Nya dengan tekun belajar dan
menempuh jalan petunjuk-Nya.
Dengan mengingat akan lemahnya kedudukan kita,
sebaliknya dengan melihat akan begitu Maha Mulia, Maha Tinggi dan Maha
Perkasa nya Allah SWT, mendidik jiwa manusia untuk segera lari kepada
Allah dan bersegera meninggalkan kelalaian-kelalaian yang tersebar luas
di zaman di hari ini.
Banyak manusia yang akan menyesal di akherat,
disebabkan mereka telah kembali ke akherat dengan kedudukan NYAWA yang
rendah yang jauh dari Allah, bahkan mereka dibersamakan dengan syaitan
di neraka yang menyala-nyala, sebagaimana firman-Nya dalam Surat 67:
8-11 yang artinya:
8. Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap
kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir),
penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum
pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" 9. mereka menjawab: "Benar ada", Sesungguhnya telah datang kepada Kami seorang pemberi peringatan, Maka Kami mendustakan(nya) dan Kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar".
10. dan mereka berkata: "Sekiranya Kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah Kami Termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
11. mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
Demikianlah penyesalan NYAWA-NYAWA yang mengabaikan
peringatan Allah, sehingga mereka di akherat harus ditempatkan di tempat
yang amat menyusahkan.
Marilah kita umat manusia, apalagi kita umat manusia
yang sedang berada di kedudukan puncak, sedang duduk sebagai PEMIMPIN,
sebagai PANUTAN, sebagai KOORDINATOR, Lihatlah dengan seksama, ketika
sebuah system yang salah tetap dilestarikan, hingga timbul istilah
Penyimpangan yang dilakukan secara bersama-sama, dan ketika orang-orang
yang baik sudah tidak mampu lagi melakukan perbaikan, disebakan karena
system yang salah yang sudah berakar dan berurat menggurita dalam
sendi-sendi kehidupan.
PEMIMPIN, PANUTAN, KOORDINATOR, para PUBLIC FIGUR ,dihari ini pun
biasanya sudah memiliki umur yang sudah cukup, dan beberapa saat lagi,
NYAWA-NYAWA itu akan diambil oleh yang empunya NYAWA, yaitu Allah SWT.
Jangan sampai NYAWA kita termasuk NYAWA yang berkedudukan rendah dan
harus ditempatkan di neraka.
Sambutlah wahai para PEMIMPIN, para PANUTAN, para
KOORDITOR, dan para PUBLIC FIGUR selamatkan dirimu, keluargamu, sahabatmu, masyarakatmu,
bangsamu, untuk segera sadar dan kembali kepada jalan-jalan Allah,
kembalilah kepada ketekunan menekuni petunjuk-petunjuk Allah, Al-Qur’an
dan As-Sunnah, dialah jalan bimbingan dan jalan perlindungan Allah
terhadap kehidupan di dunia ini, untuk mencapai ketinggian dan kesucian
NYAWA-NYAWA manusia, sebagaimana Firman Allah dalam Surat 39 ayat 53-56:
53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 54. dan Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).
55. dan ikutilah Sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu[1315] sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,
56. supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku Sesungguhnya Termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ),
Wahai para GURU masyarakat, sadarlah bahwa kesesatan
yang telah menjamur ditengah-tengah kehidupan, diantaranya adalah
termasuk kekurangan-kekurangan yang telah tumbuh akibat salah didik dan
salah ajar. Seharusnya DUNIA PENDIDIKAN ikut menangisi kondisi zaman,
mengapa anak-anak didik kita, mereka lebih suka memilih jalan yang salah
dibanding jalan yang benar.
Kebanggaan meluluskan alumni harus disertai dengan
koreksi diri, berapa anak-anak didik kita yang telah menyimpang hidupnya
akibat minimnya bekal TUNTUNAN AGAMA ISLAM, atau bahkan KETIDAK
TANGGUHNYA dalam BERPENDIRIAN MEMEGANG KEBENARAN DAN KESANTUNAN dalam
menghadapi godaan dan penyimpangan-penimpangan zaman yang terjadi dalam
kehidupan.
Apakah memang kita ini manusia, masyarakat,
sekumpulan manusia yang berkwalitas sebagaimana pepatah SEPERTI AIR DI
DAUN TALAS, dan kemudian kita tanyakan dalam hati sanubari kapan kita
memiliki pendirian, terutama memegang teguh pertanggung jawaban jalan
kehidupan kita yang akan kita hadapi ketika kita menghadap kepada Allah
SWT yang telah memberi NYAWA kehidupan kepada kita.
Kita membutuhkan figure-figur GURU, PANUTAN dan
PEMIMPIN yang memiliki ketegasan dalam memegang amanah jalan lurus
kehidupan, dan tidak mudah tergoyah dengan hempasan ombak Zaman yang
penuh dengan kepengapan budaya memeperturutkan hawa nafsu dan melanggar
bimbingan kebenaran dan kesopanan.
Kita membutuhkan manusia-manusia PANUTAN yang
memiliki ketegasan di dalam memegang teguh kebenaran yang datang dari
Allah SWT, Tuhan Pencipta, dan Pemilik serta Pemelihara semesta Alam,
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga NYAWA mereka kembali kepada
Allah dalam keadaan di rahmati dan diridhoi. Firman Allah dalam QS. 89:
27-30:
27. Hai jiwa yang tenang. 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku,
30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
Mari berbondong-bondong mengaji Al-Qur’an dan As-Sunnah,
kemudian kita hayati dan kita amalkan, dan rasakan sejuknya kebahagiaan
iman, karena disanalah tempat berlabuh yang paling aman dari kekacauan
dan kerusakan zaman, disanalah tempat yang sejuk dan menenangkan
NYAWA-NYAWA kita sebelum kita dipanggil oleh Allah masuk kedalam
surga-Nya di akherat kelak Wallahu a’alam.
Artikel diambil dari :clik disini
karna itu manfaatkan sesempatanmu sebaik mungkin, Rosululloh Bersabda :
Manfaatkanlah Waktu Muda, Sebelum Datang Waktu Tuamu
Lakukanlah lima hal sebelum terwujud lima hal yang lain. Dari Ibnu 'Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
"Manfaatkan Lima Perkara Sebelum Lima Perkara :
Namun bila kita gagal memanfaatkan KESEMPATAN yg Alloh berikan, bagaimana manisib kita ( manusia) : Allah Ta'ala pun berfirman,[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu."
Jadi tunngu apa lagi, jangan menunda nunda, apa lagi kita merasa masih muda, nanti saja kalau sudah tua, dll.bukankah sebenarnya peringatan itu ada dimana mana, jangan butakan MATA HATIMU.لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." (QS. At Tiin [95] : 4-6)
إنما الليل والنهار مراحل ينزلها الناس مرحلة مرحلة حتى ينتهي ذلك بهم إلى آخر سفرهم ، فإن استطعت أن تـُـقدِّم في كل مرحلة زاداً لما بين يديها فافعل ، فإن انقطاع السفر عن قريب ما هو ، والأمر أعجل من ذلك ، فتزوّد لسفرك ، واقض ما أنت قاض من أمرك ، فكأنك بالأمر قد بَغَـتـَـك
Sesungguhnya malam dan siang adalah tempat persinggahan manusia sampai dia berada pada akhir perjalanannya. Jika engkau mampu menyediakan bekal di setiap tempat persinggahanmu, maka lakukanlah. Berakhirnya safar boleh jadi dalam waktu dekat. Namun, perkara akhirat lebih segera daripada itu. Persiapkanlah perjalananmu (menuju negeri akhirat). Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Tetapi ingat, kematian itu datangnya tiba-tiba.
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua ke jalan yang lurus. Amiin
artikel ini kami ambil dari : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar